Selasa, 18 Februari 2014

AIR MATAKU

Diposting oleh nadiyah farah fadhilah di 01.31
          Aku, aku selalu diremehkan oleh banyak orang. Banyak yang berkata aku tidak bisa berbuat apa - apa. Hingga aku memutuskan untuk mengikuti audisi menyanyi. Awalnya, semua orang yang tahu jika aku mengikuti audisi ini. Ya, mereka mencelaku, mereka meremehkanku, dan mereka berusaha mematahkan semangatku. Namun, aku berjuang keras untuk tidak mendengarkan ocehan mereka. Aku tahu, suaraku ini memang tidaklah bagus. Akan tetapi, melalui audisi ini aku berharap mereka semua tidak meremehkanku lagi. 
       Keesokan harinya, akupun mengikuti audisi itu. Akan tetapi, aku gagal untuk masuk ke babak selanjutnya. Betapa hancurnya hatiku, rasanya semua itu akan lebih buruk. "Pasti akan lebih banyak orang yang mencelaku." Pikirku. Ternyata benar, banyak orang yang mengejeku. 
       "Sudah tahu suaranya jelek, masih saja mau ikut audisi." Kata salah satu orang yang selalu mengejekku.
       "Iya, pakai mau ikut audisi. Memang kamu fikir suaramu itu bagus?" Tanya orang yang selalu mengejekku.
Tak hanya ejekan seperti itu yang aku dapatkan. Terkadang mereka membuatku malu. 
       Hal itu yang membuatku sering menangis, aku hanya bisa mencoba bersabar dan yakin bahwa mereka pasti akan mendapatkan balasannya. Aku selalu bertanya - tanya "Apa mereka tidak tahu apa yang aku rasakan? rasa sakit, sedih, hingga aku harus menangis. Apa kalian pernah merasakan apa yang aku rasakan?. Mengapa harus aku yang seperti ini? Apa salahku kepada kalian?." Dan masih banyak hal lagi yang aku tanyakan. Setiap mereka mengejekku, aku hanya bisa pasrah. Karena aku tahu, apabila aku melawan mereka. Mereka pasti akan lebih senang lagi untuk mencelaku. 
        Semua itu terus berlangsung hingga aku mencoba mengikuti berbagai lomba menyanyi. Dan di setiap lombanya, aku selalu menjadi juara. Dan mulai dari situlah mereka mulai tidak mencelaku lagi. Aku mulai senang ketika aku sudah tidak bertemu dengan mereka lagi. Akan tetapi, ketika aku kalah dalam salah satu lomba. Mereka seperti muncul kembali dengan membawa berbagai olokan yang sangat menyakitkan. 
        Hingga suatu saat, aku diberi tawaran untuk bernyanyi di berbagai Cafe. Dan sejak saat itu, aku sudah tidak pernah mendengar berbagai olokan dari mereka. Dan kini aku sangat senang sekali. Air mata yang dulu sering aku keluarkan, kini sudah tidak pernah lagi. Bahkan kesedihan yang dulu kini telah berubah menjadi kebahagiaan. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

MY STORY © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor